Sabtu, 23 Juli 2016

Sebetulnya saya ini tipe kawan yang obyektif

Terbukti ketika beberapa waktu lalu saya melihat sebuah Postingan yg di share oleh kawan saya, mengenai Fitnah terhadap Dakwah Syaikh Muhammad bin abdul Wahab, dan tidak membuat saya gegabah dalam menaggapinya dan balik menyerang pemahamannya. tidak lantas juga saya percaya kemudian meng-iyakan pendapat nya tentang hal tersebut.

Walaupun secara Ilmiah, Postingan yang di Share tersebut lebih seperti tulisan bebas/karangan yang di tulis oleh si tukang-posting. Bahkan rujukannya justru kebanyak di ambil dari sejarawan barat yang tidak mengerti sejarah dalam islam.

Saking penasarannya saya coba membeli sebuah buku "Syarah Problematika Jahiliyah" yang di tulis oleh Syaikh Muhammad bin abdul wahab, dan pensyarahnya Syaikh shalih al Fauzan,
Lagi lagi saya tidak mendapatkan kesesatan seperti yang artikel tersebut fitnahkan.
Hingga kemudian saya berminat untuk mendengarkan kajian kajian yang mengupas kitab beliau yang bagus sekali yaitu "3 Landasan Utama" yang saya berani saksikan Sungguh, begitu jahil sekali orang orang yang memfitnah dakwah beliau ini.

"Jika kita ingin mengupas suatu aliran/atau pemahaman, jangan melalui orang lain yang berbicara, tapi pelajarilah referensi dari orang itu sendiri. bisa dari perkataan, dan buku buku karangannya" - Ust. Ali musri

Wahai saudaraku, bukankah kita harusnya membenci karena Allah ?


Download Kajian Oleh Ustadz. Ali Musri - Apa Itu Wahabi ? 1 - 3 ;

Klik Disini


Download juga Ebook Apa itu wahabi - Ali Musri ;


Klik Disini

Minggu, 17 Juli 2016

Ternyata Generasi kita krisis identitas

"Kekosongan esensi dari identitas generasi kami yang sudah mirip karnival para nihilis basi, dengan perspektif tanpa guna serupa sepion metromini" - Ucok.


Cerita ini agak nganu sih sebenarnya, Tapi terpaksa saya tulis sebagai peringatan bagi seluruh lapisan anak muda. Entah dari kalangan jomblowan hingga jomblowati.

Kemarin saya agak risih ketika mendapat pesan dari seorang kawan lama. Isi pesannya memang kurang mendidik sih, dia bilang habis menenggak obat.

Kemudian saya jadi heran dan bertanya, apa maksud dia mengirim pesan seperti itu ? Apakah karena saya tidak seperti dia lagi ? Atau saja, dia hanya mengejek saya karena tidak sebebas dulu.


Mungkin dalam pandangan perkawanan kami selama ini, sikap seperti saya ini termasuk kategori "munafik". Bagaimana bisa ? Yaa begitulah, sok suci. Tiba tiba ngustad begitu, wong dulunya bejat.

Tapi kawan, bukan itu masalah sebenarnya... Bagaimana mungkin, di tengah rusaknya generasi seumuran kita, kita masih saja enjoy dan bersikap hanya mengikuti arus mainstream.
Bagaimana mungkin, di tengah lahapnya pekerja asing menghabisi lapangan pekerjaan kita, kita hanya tidur, bahkan malas membuka kelopak mata.


Ohh iya, saya baru sadar...generasi kita ini ialah generasi krisis identitas.
Terlebih jika ngebahas perihal agama, jauh soub.
Sekulerisme ternyata hakikatnya mengakar dalam diri kita.
Kita tidak lagi merasa malu berbuat dosa dan maksiat. Terang-terangan semuanya.
Seolah-olah, agama bukan lagi bagian identitas kita.



Tulisan ini sebenarnya bukan bermaksud untuk ngustad sih, tapi lebih ke arah mempertanyakan identitas pemuda kita hari ini, Pada dikemanakan ?





Jumat, 15 Juli 2016

Ustadz Keliling Part 1

 


Video menarik dan menurut saya sangat Inspiratif ketika seorang Ustadz melepas semua atribut nya, kemudian secara langsung menyambangi tongkrongan Anak Punk, dan kita tau apa ujungnya ya kan ?
Tentu di dakwahi.

Video ini terbagi 2 Bagian, yang mana saya tidak bisa meng-upload nya sekaligus. jadi per part ya soub :)