Senin, 30 Juni 2014

Puisi untuk ayah

Sayup-sayup suara sorga memanggil ditengah kesunyian dan kenyenyakan tidur malam itu.
aku menyesal menjadi pemalas,karena memilih tidur dan menyimpan sorga.
Sorga itu dari ayahku, pesan yg ku ingat ketika duka.
Sorga yg telah lama direbutnya dari telapak kaki ibuku yg sudah meninggal...
Dia, ayahku yang terkadang kami tidak sependapat dan tidak saling tegur karena merasa benar sendiri.
Dia, ayahku yang menjadi lesu karena aku membuat masalah.
Dia yang dulu adalah si tulang punggung keluarga dan sekarang harus belajar menjadi ibu.
Dia ayahku yang sekarang susah payah untuk menentukan bagaimana nasib keluarganya.
Dia ayahku yang membuatku sedih karena pilihannya.
Dan dia adalah ayahku yang membuatku bertanya kepada tuhan, kenapa harus Ibu yang meninggal ?

Puasa tahun 2014

Hari ini hari senin, yaitu tanggal 30 juni 2014. yang mana adalah hari kedua puasa pada bulan ramadhan ini. Aku seperti biasa bekerja dan pulang lebih awal karena muncul kebijakan selama bulan puasa jam kerja di kurangi. Oke, fine... aku tak masalah, mungkin hanya sebagian orang yang bermasalah atas dirinya. itu juga di karenakan dia anggap sebagai masalah.
waktu menunjukan mau pukul 5 sore, kemudian aku bergegas untuk mandi dan rencana nya akan mencari menu berbuka puasa. iya, aku hanya untuk membeli sekedar minuman sari kedelai dan martabak. kiranya, dengan apa yang kubeli tadi, aku akan membatalkan puasaku di hari yang mau senja ini.
Aku sadar, selain mereka ramai mau bersiap menuju masjid karena magrib, isya, kemudian tarawih. aku cuma bingung dengan diriku yang rela menjauh sejenak dari keramaian ala pilpres yang sebentar lagi diselenggarakan. Aku memilih berbuka di tempat sunyi dengan membawa makanan yang sudah kubeli tadi. seolah olah, hanya aku yang merasa bulan puasa ini kosong, tanpa makna.
Padahal kata mereka, bulan puasa adalah bulan suci umat islam. yang mana di bulan ini kita musti berbondong bondong melakukan perbuatan baik. ya, aku juga tau tentang ini. Dan kalian kuberitahu, kalian hanya bahagia karena sekeluarga bisa berkumpul dan merasakan manisnya bulan suci ini. bagaimana dengan diriku yang merasa kosong karena keluargaku sudah terpecah belah ? dengan mudah kalian berucap, "dewasalah nak". 
Sebenarnya, sudah sejak 10 tahun lalu aku meramalkan kekosongan hidup seperti yang kurasakan saat ini, dan ternyata memang benar terjadi. dulu, ketika tahun 2004, ibuku meninggal dunia karena kanker yang di deritanya. tepat pada saat aku kelas 2 Mts. saat itu, kuliat almarhum ibuku yang dikerumuni banyak orang ketika dibacakan surah yasin, aku sempat berpikir. aku memikirkan bagaimana mungkin aku hidup tanpa dia ? sedangkan sudah pasti, kedua orang sodaraku akan jauh karena mereka sudah memiliki kehidupannya sendiri. Rasa takutku semakin menjadi ketika meliat muka adikku yang saat itu kira kira masih berumur 3 tahun. hatiku menangis saat itu, ya.. walaupun aku masih bisa menyembunyikan ketakutan itu melalui senyum kepada para pelayat. begitu dekat ternyata umur mama dengan kematian pada saat itu, sebelum aku dewasa dan masuk di SMK yang dulu kunyatakan keinginanku untuk bersekolah kepada beliau.
Perlukah kuceritakan kepada kalian semua, bahwa sebelum mama ku meninggal dan dibulan bulan puasa seperti ini. aku selalu pergi tarawih ke mushola dekat rumah ?. sekarang tak perlu lagi ku katakan karena akan menjadi Ria. Perlukah ku katakan pada kalian ? bahwa menu buka puasa kami selalu Agar-agar yang dibikin ber-asaskan kekeluargaan dengan menggunakan talam sebagai wadahnya, dan selalu ku rindukan enaknya sampai dekit ini ?. Tidak perlu, karena akan membuat aku sedih.
Perlukah ku katakan, saat ini adik perempuan ku di tinggalkan dirumah sendirian oleh ayahku yang memilih menemani istri barunya ? tidak perlu lagi, karena itu hanya akan membuat kalian kasihan.
Perlukah aku menuliskan semua cerita duka ku di Blog ini agar terbaca oleh kalian, dan berharap kalian tahu bahwa hanya aku yang merasa sebagai manusia tersedih abad ini ? Tidak perlu karena itu berlebihan.
Perlukah ku lanjutkan lagi cerita tentang diriku yang malam ini sedang sedih ?, akurasa tidak perlu, dan untuk apa ?

Kamis, 29 Mei 2014

Omong kosong Hari ini

Hari ini, hari libur. setelah lama tidak bermaksud untuk menulis sesuatu yang tidak penting, aku memulainya dengan minum kopi dan naik ke loteng atas sekedar mengamati suasana di sekitar tempat aku tinggal.
aku agak curiga dengan tetangga sebelah, karena di loteng atas ada terdapat sesajen entah untuk siapa. oh ya, baru ingat dia adalah seorang tiong hoa, dan kurasa memang sudah biasa begitu.
Dan si abdi, teman sejawatku, sedang pergi ke palangkaraya katanya, nonton konser metal. Gorsgasm, nama band nya. tapi kurasa dia lebih berkepentingan untuk menemui pacarnya yang disana itu, daripada sekedar menonton konser.
dan juga mengenai teman ku, dia adalah nani, turut berduka atas meninggalnya ibu kesayangannya. kurasa dia lebih tabah daripada aku yang dulu kehilangan Ibuku.
oh, aku lupa... setelah hampir sekian bulan tidak beradu tangan dengan keyboard, rasanya canggung dan tidak ada tema yang tepat untuk menuliskan sesuatu. atau mungkin kita bicarakan pemilu ? ah, bosan euy...
karena saya tidak merasa baik ketika memilih seseorang yang bakal memimpin negeri ini. apa juga yang saya harapkan kepada negeri ini ketika dapat seorang pemimpin yang baik, benar, dan jujur ?
Mungkin kalian tidak sependapat dengan saya, tapi itulah adalah Hak saya. tidak benar jika saya adalah seorang yang golput untuk ini. saya memilih untuk tidak percaya terhadap dewan perwakilan dengan konsep demokrasi, dengan kemenangan melalui suara terbanyak. suara terbanyak yang diambil dalam kotak suara, kotak suara yang sekarang terbuat dari kardus, dengan biaya yang katanya miliaran, dengan bermilyar milyar duit rakyat untuk melaksakan pesta demokrasi itu. sedangkan diantaranya, masyarakat kami ada yang susah, ada yang makan cuma dengan nasi, ada yang nyari ikan nya dengan cara mancing dulu. itu semua adalah situasi rakyat indonesia yang sangat demokrasi ini. itu juga hanya sebagian kecil masyarakat yang merasa susah. ada lagi yang lebih susah dari itu.
Sedangkan, mereka sibuk membuat Blusukan kesana kemari, pencitraan lewat media masa. dan membayar para artis papan atas untuk memenangkan pemilihan umum nanti.
Saya sebenarnya sudah bosan dengan ini, harus beberapa kali menuliskan tentang pemilu dengan kecurangan-kecurangan nya seperti kejadian di Seruyan dulu, yang pernah saya tuliskan di Zine kami yang makin lama, makin usang. makin mempercepat proses pembusukannya.
Dan saya agak kecewa dengan kawanan yang sekarang jalan sendiri sendiri, tidak lagi membahas hal hal busuk seperti anti kapitalis. apa karena kami makin tua ? dan mengatakan ini sebagai bentuk Kompromi ?
Apa sekarang bentuk pemberontakan Si abdi dengan hanya kesana kemari mendatangi Gig Metal ? Apa sekarang si Abud lebih nyaman berfose ala Homo di danau ? apa sekarang si Jordi lebih nyaman merekam hasil nyanyian nya untuk para kimcil ? dan apakah saya sendiri lebih nyaman di balik monitor banal, yang hak miliknya adalah perusahaan yang kami sebut Korporasi ? Entahlah... semua itu omong kosong !
Dan ketika tadi malam saya menyelesaikan Novel dilan karya Pidi Baiq, saya terperangah meliat tulisan yang di kutip beliau. kira-kira begini :

"BARANG SIAPA YANG INGIN DAMAI, BERSIAPLAH UNTUK PERANG" (Ronald Reagan ).
Dia adalah presiden amerika ke-40.

Dan mungkin, bagi saya itu benar adanya. dengan cara yang berbeda beda.